Influences of Peer Support Group and Psychosocioeconomic Determinants on Treatment Compliance in HIV/AIDS Patients: A Path Analysis Evidence from Sragen, Central Java

Authors

  • Yusuf Bachtiyar Lobis Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret
  • Bhisma Murti Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret
  • Hanung Prasetya School of Health Polytechnics, Ministry of Health Surakarta

Abstract

Background: Human Immuno

References

Alfiyyatur R (2012). Peran Buddy Sebagai Pendamping ODHA. Retrieved from http://www.kompas.com. Jakarta 2012. retrieved 13-08-2020.

Arif B (2014). Faktor yang mempengaruhi kepatuhan berobat pasien yang diterapi dengan temoxifen setelah operasi kanker payudara. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(1):20-24. https://doi.org/10.25077/jka.v2i1.60.

Bachrun E (2017). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat antiretroviral pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jurnal TRIK (Tunas-Tunas Riset Kesehatan), 7(1): 12-16. Retrieved from http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik/article/view/61. ISSN: 2089:4686.

Beauty AL (2016). Hubungan antara persepsi dan dukungan keluarga de-ngan kepatuhan minum obat pasien baru tuberkulosis paru (Studi Kasus Di Puskesmas Majebo Kabupaten Kudus). Tesis. Semarang: UNNES.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen (2017). Profil kesehatan dinas kesehatan kabu-paten sragen tahun 2017. Sragen : DKK Sragen.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen (2019). Data Kasus HIV AIDS di Wilayah Kab-upaten Sragen. Sragen: DKK Sragen.

Glanz K, Barbara KR, Frances (2012). Health Behavior & Health Education Theory, Research, & Practise. San Fransisco: Jossey Bass.

Isabelle FB, Ce

Johan T, Wahyuni T, Pitoyo J (2014). Hubu-ngan Peran KDS (Kelompok Sebaya) Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada ODHA. (Laporan Penelitian RISBI-NAKES Poltekes Kemenkes Malang).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011). Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antire-troviral pada Orang Dewasa. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Penanggulangan HIVAIDS. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018). Laporan HIV-AIDS di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lestari DA (2017). Hubungan antara risk perception, outcome expectancies dan task self-efficacy dengan kepatuhan ODHA dalam terapi antiretroviral di Puskesmas Dupak Surabaya. Tesis. Surabaya: Universitas Airlangga.

Lumbanbatu V, Linda TL (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral Di RSU Dr. Pringadi Medan. Retrieved from: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/kpkb/article/view/3780.

Marpaung IRL (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam menjalani terapi antiretroviral di RSU Haji Medan tahun 2016. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Miller CM, Ketlhapile M, Rybasack-smith H, Rosen S (2010). Why are antiretroviral treatment patients lost to follow-up? A qualitative study from South Africa. Trop Med Int Health. 15(s1):48-54. https://doi.org/10.1111/j.1365-3156.2010.02514.x.

Novianto AE (2016). Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi ARV pada ODHA di BPKM Wilayah Semarang. Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.

Prasetyawati E (2011). Ilmu kesehatan masyarakat untuk kebidanan holistik. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rasmusen DN, Silva DT, Rodkjaer L, Oliveira I, et al. (2013). Barrier and facilitators to antireteroviral therapy adherance among patients with HIV in Bissau-Guinea Bissau: A qualitative study. Afr J AIDS Res. 12(1):1-8. https://doi.org/10.2989/16085906.2013.815405.

Saputro AIP (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA dalam menjalankan terapi ARV di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat. Tesis. Manado: Universitas Sam Ratu-langi.

Sisyahid AK (2016). Faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpatuhan terapi antireteroviral (ARV) pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Pemalang. Tesis. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sudomo (2020). Model Kepercayaan Kesehatan (Health Beliefs Model). Jakarta: Universitas Gunadarma Press.

Wulandari HD (2015). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien tuberkulosis paru tahap lanjutan untuk minum obat di RS Rumah Sehat Terpadu Tahun 2015. Jurnal Administrasi Rumah Sakit. 2(1):1-5. http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v2i1.2186.

Yuniar Y, Handayani R, Aryastami (2013). Faktor-faktor pendukung kepatuhan orang dengan HIV AIDS (ODHA) dalam minum obat antiretroviral di Kota Bandung dan Cimahi. Buletin Of Health Research, 41(2): 72-83. Retri-eved from Ejournal.litbang.depkes.go.id.

Yuswanto A, Wahyuni TD, Pitoyo J (2015). Peran kelompok dukungan sebaya (KDS) dan kepatuhan minum obat pada ODHA. Jurnal Pendidikan Kesehatan. 4(1): 64

Downloads

Published
2020-12-22

Issue
Vol. 5 No. 3 (2020)

Section
flow-chart-line Articles

How to Cite
Lobis, Y. B., Murti, B., & Prasetya, H. (2020). Influences of Peer Support Group and Psychosocioeconomic Determinants on Treatment Compliance in HIV/AIDS Patients: A Path Analysis Evidence from Sragen, Central Java. Journal of Epidemiology and Public Health, 5(3), 348–358. Retrieved from https://jepublichealth.com/index.php/jepublichealth/article/view/328

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 > >>